Semakin dewasa semakin aku merasa, bahwa aku bukan pemilik
hati penulis sejati. Seandainya jiwa mengarangku lebih terasah, mungkin aku
sudah merajalela kemana-mana. Dari kecil sudah mulai ku pijakan pena di atas
kertas buku tulis. Tulisanku sudah terbaca dan dipuji siapa saja. Namun, “pujian
merupakan ancaman” baru aku terima ketika aku dewasa.
-Tulisan kecil di
tengah bulan puasa siang hari. Adab, Tia. 2017
0 komentar:
Posting Komentar